Minggu, 09 Agustus 2009

Saung Bambu Cikeruh






Saung Bambu tempat santai keluarga dan Relasi, suasana alam perkampungan dan pesawahan di Cikeruh. berdekatan dengan Jatinangor Sumedang dimana beberapa perguruan tinggi berada.
Suasana nyaman bisa untuk berkumpul keluarga dan mancing ikan dengan suasana keluarga.

Minggu, 01 Februari 2009

Perhitungan Kalender Arab

PEDOMAN PENCARIAN HARI

KALENDER ARAB


DAFTAR. A.


(Bulan)



Nama Bulan


Umur

(Jumlah Hari)

Naqtu

1

Muharam

30

Hari

5

2

Safar

29

Hari

0

3

Rabiul Awal (Mulud)

30

Hari

29

4

Rabiul Akhir (Bd Mulud)

29

Hari

24

5

Jumadil Awal

30

Hari

18

6

Jumadil Akhir

29

Hari

13

7

Rajab

30

Hari

7

8

Syaban (Ruwah)

29

Hari

2

9

Ramadhan (Puasa)

30

Hari

31

10

Syawal

29

Hari

26

11

Dzulqa-dah (Hapit)

30

Hari

20

12

Dzulhijah (Rayagung)

29 (30)

Hari

15



354 (355) Hari




DAFTAR. B.


(Windu)



Kelipatan dari 30 tahun


Naqtu


00

30

60

90


1050

1080

1110

1140

2100

2130

2160

2190

5

31

22

13


120

150

180

210


1170

1200

1230

1260

2220

2250

2280

2310

4

30

21

12


240

270

300

330


1290

1320

1350

1380

2340

2370

2400

-

3

29

20

11


360

390

420

450


1410

1440

1470

1500

-

-

-

-

2

28

19

10




Kelipatan dari 30 tahun


Naqtu


480

510

540

570


1530

1560

1590

1620

-

-

-

-

1

27

18

9


600

630

660

690


1650

1680

1710

1740

-

-

-

-

0

26

17

8


720

750

780

810


1770

1800

1830

1860

-

-

-

-

34

25

16

7


840

870

900

930


1890

1920

1950

1980

-

-

-

-

33

24

15

6


960

990

1020


2010

2040

2070

-

-

-

32

23

24



DAFTAR. C.

(Tahun)



Kelebihan dari Windu


Naqtu


00

01

02

03

04

05

06

07


08

09

10

11

12

13

14

15

-

-

-

-

-

-

-

-

5

9

13

18

22

26

31

0


-

-

-

-

-

-

-

-


16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

-

-

4

9

13

18

22

26

31

0


Ingat : Angka tahun dari pada tiap-tiap titik mangsa (tarikh) tak dapat tiada terdiri dari jumlah 2 (dua) bilangan Windu pada daftar B. ditambah tahun kelebihan Windu pada daftar C. terlebih dahulu dipilihnya bilangan yang terbesar dari daftar B. itu


DAFTAR. D.


(Hari dan Pasaran)


Daftar, tanggal dan naqtu 2

Hari

Pasaran


1

2

3

4

5

6

7


36

37

38

39

40

41

42

71

72

73

74

75

76

77

106

107

108

109

110

111

112

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Pahing

Pon

Wage

Kliwon

Legi

Pahing

Pon


8

9

10

11

12

13

14


43

44

45

46

47

48

49

78

79

80

81

82

83

84

113

114

115

116

117

118

119

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Wage

Kliwon

Legi

Pahing

Pon

Wage

Kliwon


15

16

17

18

19

20

21


50

51

52

53

54

55

56

85

86

87

88

89

90

91

120

121

122

123

124

125

126

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Legi

Pahing

Pon

Wage

Kliwon

Legi

Pahing


Daftar, tanggal dan naqtu 2

Hari

Pasaran


22

23

24

25

26

27

28


57

58

59

60

61

62

63

92

93

94

95

96

97

98

127

128

129

130

-

-

-

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Pon

Wage

Kliwon

Legi

Pahing

Pon

Wage


29

30

31

32

33

34

35


64

65

66

67

68

69

70

99

100

101

102

103

104

105

-

-

-

-

-

-

-

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Kliwon

Legi

Pahing

Pon

Wage

Kliwon

Legi




JADWAL

ALMANAK BERABAD-ABAD



Pertanyaan dari para pemakai jadwal Almanak ini. ternyata perlu mendapat keterangan lebih jelas tentang kesulitan yang dialami, pada garis besarnya terbagi menjadi dua bagian sebagai berikut :

Pertanyaan 1

  1. Kalau hari dan pasarannya sudah ketahuan, bulan dan tahunnya pun sudah ketahuan tetapi tanggalnya tidak ketahuan dapatkah tanggal itu diketahui dengan menggunakan jadwal ini ?
Jawab : dapat, dan mudah sekali, inilah cara menghitungnya.
Tanggal tidak ketahuan . . . . . . . . . . . .
Bulan, sudah ketahuan, umpama bulan bernaqtu 10
Tahun, sudah ketahuan, umpama tahun “ (*) 15
Jumlah 25
Adapun hari dan pasaran yang sudah ketahuan itu umpamanya Senin Kliwon, menurut daftar bernilai 9-44-79-114 maka pilihlah dari pada bilangan ini yang terkecil tetapi diatas 25 yaitu 44 bukan ?
Sisa 44 dikurangi 25 yaitu 19, itulah tanggal yang tidak diketahui tadi sekarang telah kita dapatkan.
  1. Kalau yang diketahui Hari dan Pasarannya, Tanggalnya dan Tahunnya tetapi Bulannya tidak diketahui dapatkah dicari ?
(*) Ingat : Bagi jadwal Masehi, tahun ini terdiri atas Abad kelipatan 100 tahun dan kelebihannya . Bagi jadwal Arab terdiri atas Windu kelipatan 30 tahun dan kelebihannya. bagi jadwal Jawa Naqtu ini tidak dicari dari dua bilangan karena masing-masing tahun sudah ditetapkan naqtunya sediri-sendiri.

Jawab : Dapat jalannya menghitung seperti diatas sisanya itu menunjukan naqtu bulan. Dari naqtu itu dapatlah diketahui nama bulannya. Tetapi adakalanya menemui bulan yang sama naqtunya, dalam hal ini umumnya orang teringat ancer-ancer (kira-kira) bulan yang tidak diketahui itu.
  1. Kalau yang diketahui hari dan pasarannya. tanggal dan bulannya tetapi tahunnya tidak diketahui dapatkah dicari ?
Jawab : dapat jalannya menghitung seperti diatas sisanya itu menunjukan naqtu tahun. Dari naqtu itu dapatlah diketahui angka tahunnya , tetapi ada kalanya angka tahun yang sama naqtunya, terutama tahun Jawa segala tahun yang sama namanya dan sama khurupnya sama pula naqtunya. Dalam hal ini umumnya orang lebih mudah teringat akan ancer-ancer (kira-kira) bulan yang tidak diketahui itu, misalnya bagi hari kelahiran ditilik dari dari umurnya.
  1. Kalau yang ketahuan hanya harinya saja, pasarannya tidak, sedang tanggal, bulan dan tahunnya, seperti salah satu dari pada (a, b, c) tadi dapatkah dicari kekuranggannya itu sambil menentukan juga pasarannya ?
Jawab : dapat juga , jalannya menghitung seperti diatas tetapi harus dicoba 5 kali. Umpamanya hari yang sudah ketahuan itu Minggu harus dicoba menghitung dengan Minggu Pahing, Minggu Wage, Minggu Legi, Minggu Pon, Minggu Kliwon. contoh a. (mencari tanggal) diatas tadi tidak perlu menggunakan ancer-ancer (kira-kira) maka dalam hal ini baik b. c. maupun a. harus berpedoman ancer-ancer itu.
  1. Si Polan terlahir sesudah gunung Kelud meletus yang pertama kali (Masehi 1901) berselang dua, tiga tahun. Kira-kira didalam bulan Desember atau Januari, karena pada waktu itu selalu hujan lebat. Tanggalnya 25 keatas karena sedikit hari lagi gajian harinya Selasa, tidak ketahuan pasarannya. Dapatkah dicari tanggal, bulan dan tahun yang pasti, dan ditentukan pasarannya ?
Jawab : Dapat juga, jalannya menghitung seperti diatas tetapi harus dicoba beberapa kali diantaranya menemui hari dan pasarannya dengan tanggal, bulan dan tahun yang sesuai dengan segala ancer-ancer itu tadi.
Jadi : tiap-tiap angka tahun Arab, harus dibagi antara dua bilangan , yang termaksud dalam didalam daftar B. (Windu) dan yang termaksud didalam daftar C. (tahun kelebihan windu).

Misalnya :

I. Jatuh hari dan Pasaran apakah pada 1 Ramadhan 1360 H
Tanggal ……………………………………… 1
Naqtu bulan Ramadhan Daftar A. 31
Naqtu windu tahun 1380 Daftar B. 11
Naqtu tahun 00 Daftar C. 5
Jumlah 48

Kita tengok didalam Daftar D. jatuh pada Jum’at Wage

PERHATIAN :

Windu 00 atau tahun 00 tidak dilupakan juga naqtunya, seperti contoh yang diatas itu.
Contoh I itu hanya misal belaka,. Pada hakekatnya “pasaran” itu hanya dipakai oleh sebagian penduduk di Indonesia saja. Faedahnya ada juga karena tarikh yang hanya disebut hari dan bulannya kalau tanggalnya keliru kebenarannya lebih dari pada satu. Kalau disertai pasaran mudah dipastikan kebenarannya.

Pertanyaan II.

Hari dan Pasaran sudah ketahuan atau belum, tidak menjadi soal. Pokoknya ingin menyesuaikan sesuatu titik mangsa (tarikh) Jawa atau Arab kepada tarikh Masehi, atau kebalikannya. Dapatkah mempergunakan Jadwal ini.
Jawab : tidak dapat soal memindahkan tarikh itu adalah soal berhitung biasa dengan syarat harus teliti dan mengerti peraturan alamnak (kalender) karenanya harus ada kitab yang melulu untuk menerangkan hal itu. Sampai sekarang belum ada pengarang yang dapat mengarang suatu cara memindahkan tarikh yang tidak dengan banyak berhitung.
Untuk memudahkan (menyedikitkan) pekerjaan berhitung memindahkan tarikh itu, dapatlah diadakan jadwal penyesuaian tiap-tiap pergantian tahun (tanggal 1 bulan 1).
Masehi : Jatuhnya tarikh Arab dan Jawa, beserta tiap-taip pergantian tahun Arab : jatuhnya tarikh Masehi dan Jawa beserta pula tiap-tiap pergantian (tahun Jawa) jatuhnya tarikh Masehi dan Arab.

Tetapi penerbitan semacam itu kalau dibuat untuk beratus-ratus tahun tidak mungkin karena akan merupakan buku yang sangata tebal sekali. Karenanya yang biasa disebut “Almanak panjang” itu paling lama hanya dibuat 200 tahun saja *)

Sekedar untuk mencukupi keinginan para Pemakai, maka dihalaman seliknya ini kami buat Jadwal ringkas dan hanya selama 52 tahun yang telah lalu, berhubung dengan sempitnya ruangan. Karena Jadwal ini ringkas (tidak seperti yang kami katakan tadi) sudah barang tentu para Pemakai harus “berani” banyak berhitung.

KETERANGAN

Almanak (Kalender) Arab itu didalam 30 tahun kelebihan menghitung dari pada falaqnya 18 menit. Karenanya kalau berjalan 2400 tahun harus diadakan perubahan : mengurangi satu sanah kabisah (tahun panjang) dijadikan sanah basilah (tahun biasa).

Setengah ahli falaq berpendapat, seyogjanya perubahan itu dilakukan pada akhir tahun 1200 (separuh dari 2400), tetapi sepanjang tahunya pengarang sampai saat Jadwal ini dibuat (1370H) Almanak Arab di Indonesia belum melakukan perubahan itu. Maka Jadwal ini dihitung menurut itu juga dan sepanjang pikiran si pengarang cukuplah kiranya dibuat sampai tahun 2400 tahun saja.

Bahwa angka tahun dari pada almanak Arab itu dihitung mulai hijrah Nabi Muhammad SAW. dari Mekah ke Madinah, karenanya dimuka atau dibelakang angka tahun Arab selalu ditambah hurup “H” yang berarti Hijratun-Nabi” itu.

Didalam 1 Windu almanak Arab, yang 30 tahun lamanya itu adalah 11 sanah kabisah dan 19 sanah basilah, Sanah kabisah yang 11 itu ialah tahun-tahun yang ke 2-5-7-10-13-16-18-21-24-26-29 dari pada windu.
Setengah orang menghitung tahun ke 15 dari pada windu itu sanah kabisah, dan tahun ke 16 sanah basilah.
Tetapi Nautical Almanak dari Observatorium di Greenwich Inggris menghitung seperti yang disebut duluan tadi. maka itulah yang diturut Jadwal ini.

CARA MEMAKAI JADWAL INI :

Angka tanggal yang dimaksudkan, ditambah naqtu bulan (Daftar A) ditambah naqtu windu (Daftar B) ditambah lagi naqtu tahun kelebihan windu (Daftar C) dijumlahkan.
Berapa jumlah itu tengoklah tebakannya didalam Daftar D yang memberi jawaban : jatuhnya hari yang ke 7 dan pasaran yang 5 dari pada titik mangsa (tarikh) yang dimaksud itu.