
Sabtu, 21 Februari 2009
Minggu, 01 Februari 2009
Perhitungan Kalender Arab
PEDOMAN PENCARIAN HARI
KALENDER ARAB
DAFTAR. A.
(Bulan)
-
Nama Bulan | Umur (Jumlah Hari) | Naqtu | ||
1 | Muharam | 30 | Hari | 5 |
2 | Safar | 29 | Hari | 0 |
3 | Rabiul Awal (Mulud) | 30 | Hari | 29 |
4 | Rabiul Akhir (Bd Mulud) | 29 | Hari | 24 |
5 | Jumadil Awal | 30 | Hari | 18 |
6 | Jumadil Akhir | 29 | Hari | 13 |
7 | Rajab | 30 | Hari | 7 |
8 | Syaban (Ruwah) | 29 | Hari | 2 |
9 | Ramadhan (Puasa) | 30 | Hari | 31 |
10 | Syawal | 29 | Hari | 26 |
11 | Dzulqa-dah (Hapit) | 30 | Hari | 20 |
12 | Dzulhijah (Rayagung) | 29 (30) | Hari | 15 |
|
| 354 (355) Hari |
|
DAFTAR. B.
(Windu)
-
Kelipatan dari 30 tahun | Naqtu | ||
00 30 60 90 | 1050 1080 1110 1140 | 2100 2130 2160 2190 | 5 31 22 13 |
120 150 180 210 | 1170 1200 1230 1260 | 2220 2250 2280 2310 | 4 30 21 12 |
240 270 300 330 | 1290 1320 1350 1380 | 2340 2370 2400 - | 3 29 20 11 |
360 390 420 450 | 1410 1440 1470 1500 | - - - - | 2 28 19 10 |
Kelipatan dari 30 tahun | Naqtu | ||
480 510 540 570 | 1530 1560 1590 1620 | - - - - | 1 27 18 9 |
600 630 660 690 | 1650 1680 1710 1740 | - - - - | 0 26 17 8 |
720 750 780 810 | 1770 1800 1830 1860 | - - - - | 34 25 16 7 |
840 870 900 930 | 1890 1920 1950 1980 | - - - - | 33 24 15 6 |
960 990 1020 | 2010 2040 2070 | - - - | 32 23 24 |
DAFTAR. C.
(Tahun)
Kelebihan dari Windu | Naqtu | ||
00 01 02 03 04 05 06 07 | 08 09 10 11 12 13 14 15 | - - - - - - - - | 5 9 13 18 22 26 31 0 |
- - - - - - - - | 16 17 18 19 20 21 22 23 | 24 25 26 27 28 29 - - | 4 9 13 18 22 26 31 0 |
- Ingat : Angka tahun dari pada tiap-tiap titik mangsa (tarikh) tak dapat tiada terdiri dari jumlah 2 (dua) bilangan Windu pada daftar B. ditambah tahun kelebihan Windu pada daftar C. terlebih dahulu dipilihnya bilangan yang terbesar dari daftar B. itu
-
DAFTAR. D.
(Hari dan Pasaran)
-
Daftar, tanggal dan naqtu 2 | Hari | Pasaran | |||
1 2 3 4 5 6 7 | 36 37 38 39 40 41 42 | 71 72 73 74 75 76 77 | 106 107 108 109 110 111 112 |
Sabtu |
Pon |
8 9 10 11 12 13 14 | 43 44 45 46 47 48 49 | 78 79 80 81 82 83 84 | 113 114 115 116 117 118 119 |
Sabtu |
Kliwon |
15 16 17 18 19 20 21 | 50 51 52 53 54 55 56 | 85 86 87 88 89 90 91 | 120 121 122 123 124 125 126 |
Sabtu |
Pahing |
Daftar, tanggal dan naqtu 2 | Hari | Pasaran | |||
22 23 24 25 26 27 28 | 57 58 59 60 61 62 63 | 92 93 94 95 96 97 98 | 127 128 129 130 - - - |
Sabtu |
Wage |
29 30 31 32 33 34 35 | 64 65 66 67 68 69 70 | 99 100 101 102 103 104 105 | - - - - - - - |
Sabtu |
Legi |
JADWAL
ALMANAK BERABAD-ABAD
- Pertanyaan dari para pemakai jadwal Almanak ini. ternyata perlu mendapat keterangan lebih jelas tentang kesulitan yang dialami, pada garis besarnya terbagi menjadi dua bagian sebagai berikut :
-
- Pertanyaan 1
-
- Kalau hari dan pasarannya sudah ketahuan, bulan dan tahunnya pun sudah ketahuan tetapi tanggalnya tidak ketahuan dapatkah tanggal itu diketahui dengan menggunakan jadwal ini ?
- Jawab : dapat, dan mudah sekali, inilah cara menghitungnya.
- Tanggal tidak ketahuan . . . . . . . . . . . .
- Bulan, sudah ketahuan, umpama bulan bernaqtu 10
- Tahun, sudah ketahuan, umpama tahun “ (*) 15
- Jumlah 25
- Adapun hari dan pasaran yang sudah ketahuan itu umpamanya Senin Kliwon, menurut daftar bernilai 9-44-79-114 maka pilihlah dari pada bilangan ini yang terkecil tetapi diatas 25 yaitu 44 bukan ?
- Sisa 44 dikurangi 25 yaitu 19, itulah tanggal yang tidak diketahui tadi sekarang telah kita dapatkan.
- Kalau yang diketahui Hari dan Pasarannya, Tanggalnya dan Tahunnya tetapi Bulannya tidak diketahui dapatkah dicari ?
- (*) Ingat : Bagi jadwal Masehi, tahun ini terdiri atas Abad kelipatan 100 tahun dan kelebihannya . Bagi jadwal Arab terdiri atas Windu kelipatan 30 tahun dan kelebihannya. bagi jadwal Jawa Naqtu ini tidak dicari dari dua bilangan karena masing-masing tahun sudah ditetapkan naqtunya sediri-sendiri.
-
- Jawab : Dapat jalannya menghitung seperti diatas sisanya itu menunjukan naqtu bulan. Dari naqtu itu dapatlah diketahui nama bulannya. Tetapi adakalanya menemui bulan yang sama naqtunya, dalam hal ini umumnya orang teringat ancer-ancer (kira-kira) bulan yang tidak diketahui itu.
- Kalau yang diketahui hari dan pasarannya. tanggal dan bulannya tetapi tahunnya tidak diketahui dapatkah dicari ?
- Jawab : dapat jalannya menghitung seperti diatas sisanya itu menunjukan naqtu tahun. Dari naqtu itu dapatlah diketahui angka tahunnya , tetapi ada kalanya angka tahun yang sama naqtunya, terutama tahun Jawa segala tahun yang sama namanya dan sama khurupnya sama pula naqtunya. Dalam hal ini umumnya orang lebih mudah teringat akan ancer-ancer (kira-kira) bulan yang tidak diketahui itu, misalnya bagi hari kelahiran ditilik dari dari umurnya.
- Kalau yang ketahuan hanya harinya saja, pasarannya tidak, sedang tanggal, bulan dan tahunnya, seperti salah satu dari pada (a, b, c) tadi dapatkah dicari kekuranggannya itu sambil menentukan juga pasarannya ?
- Jawab : dapat juga , jalannya menghitung seperti diatas tetapi harus dicoba 5 kali. Umpamanya hari yang sudah ketahuan itu Minggu harus dicoba menghitung dengan Minggu Pahing, Minggu Wage, Minggu Legi, Minggu Pon, Minggu Kliwon. contoh a. (mencari tanggal) diatas tadi tidak perlu menggunakan ancer-ancer (kira-kira) maka dalam hal ini baik b. c. maupun a. harus berpedoman ancer-ancer itu.
- Si Polan terlahir sesudah gunung Kelud meletus yang pertama kali (Masehi 1901) berselang dua, tiga tahun. Kira-kira didalam bulan Desember atau Januari, karena pada waktu itu selalu hujan lebat. Tanggalnya 25 keatas karena sedikit hari lagi gajian harinya Selasa, tidak ketahuan pasarannya. Dapatkah dicari tanggal, bulan dan tahun yang pasti, dan ditentukan pasarannya ?
- Jawab : Dapat juga, jalannya menghitung seperti diatas tetapi harus dicoba beberapa kali diantaranya menemui hari dan pasarannya dengan tanggal, bulan dan tahun yang sesuai dengan segala ancer-ancer itu tadi.
- Jadi : tiap-tiap angka tahun Arab, harus dibagi antara dua bilangan , yang termaksud dalam didalam daftar B. (Windu) dan yang termaksud didalam daftar C. (tahun kelebihan windu).
-
- Misalnya :
-
- I. Jatuh hari dan Pasaran apakah pada 1 Ramadhan 1360 H
- Tanggal ……………………………………… 1
- Naqtu bulan Ramadhan Daftar A. 31
- Naqtu windu tahun 1380 Daftar B. 11
- Naqtu tahun 00 Daftar C. 5
- Jumlah 48
-
- Kita tengok didalam Daftar D. jatuh pada Jum’at Wage
-
- PERHATIAN :
-
- Windu 00 atau tahun 00 tidak dilupakan juga naqtunya, seperti contoh yang diatas itu.
- Contoh I itu hanya misal belaka,. Pada hakekatnya “pasaran” itu hanya dipakai oleh sebagian penduduk di Indonesia saja. Faedahnya ada juga karena tarikh yang hanya disebut hari dan bulannya kalau tanggalnya keliru kebenarannya lebih dari pada satu. Kalau disertai pasaran mudah dipastikan kebenarannya.
-
- Pertanyaan II.
-
- Hari dan Pasaran sudah ketahuan atau belum, tidak menjadi soal. Pokoknya ingin menyesuaikan sesuatu titik mangsa (tarikh) Jawa atau Arab kepada tarikh Masehi, atau kebalikannya. Dapatkah mempergunakan Jadwal ini.
- Jawab : tidak dapat soal memindahkan tarikh itu adalah soal berhitung biasa dengan syarat harus teliti dan mengerti peraturan alamnak (kalender) karenanya harus ada kitab yang melulu untuk menerangkan hal itu. Sampai sekarang belum ada pengarang yang dapat mengarang suatu cara memindahkan tarikh yang tidak dengan banyak berhitung.
- Untuk memudahkan (menyedikitkan) pekerjaan berhitung memindahkan tarikh itu, dapatlah diadakan jadwal penyesuaian tiap-tiap pergantian tahun (tanggal 1 bulan 1).
- Masehi : Jatuhnya tarikh Arab dan Jawa, beserta tiap-taip pergantian tahun Arab : jatuhnya tarikh Masehi dan Jawa beserta pula tiap-tiap pergantian (tahun Jawa) jatuhnya tarikh Masehi dan Arab.
-
- Tetapi penerbitan semacam itu kalau dibuat untuk beratus-ratus tahun tidak mungkin karena akan merupakan buku yang sangata tebal sekali. Karenanya yang biasa disebut “Almanak panjang” itu paling lama hanya dibuat 200 tahun saja *)
-
- Sekedar untuk mencukupi keinginan para Pemakai, maka dihalaman seliknya ini kami buat Jadwal ringkas dan hanya selama 52 tahun yang telah lalu, berhubung dengan sempitnya ruangan. Karena Jadwal ini ringkas (tidak seperti yang kami katakan tadi) sudah barang tentu para Pemakai harus “berani” banyak berhitung.
-
- KETERANGAN
-
- Almanak (Kalender) Arab itu didalam 30 tahun kelebihan menghitung dari pada falaqnya 18 menit. Karenanya kalau berjalan 2400 tahun harus diadakan perubahan : mengurangi satu sanah kabisah (tahun panjang) dijadikan sanah basilah (tahun biasa).
-
- Setengah ahli falaq berpendapat, seyogjanya perubahan itu dilakukan pada akhir tahun 1200 (separuh dari 2400), tetapi sepanjang tahunya pengarang sampai saat Jadwal ini dibuat (1370H) Almanak Arab di Indonesia belum melakukan perubahan itu. Maka Jadwal ini dihitung menurut itu juga dan sepanjang pikiran si pengarang cukuplah kiranya dibuat sampai tahun 2400 tahun saja.
-
- Bahwa angka tahun dari pada almanak Arab itu dihitung mulai hijrah Nabi Muhammad SAW. dari Mekah ke Madinah, karenanya dimuka atau dibelakang angka tahun Arab selalu ditambah hurup “H” yang berarti Hijratun-Nabi” itu.
-
- Didalam 1 Windu almanak Arab, yang 30 tahun lamanya itu adalah 11 sanah kabisah dan 19 sanah basilah, Sanah kabisah yang 11 itu ialah tahun-tahun yang ke 2-5-7-10-13-16-18-21-24-26-29 dari pada windu.
- Setengah orang menghitung tahun ke 15 dari pada windu itu sanah kabisah, dan tahun ke 16 sanah basilah.
- Tetapi Nautical Almanak dari Observatorium di Greenwich Inggris menghitung seperti yang disebut duluan tadi. maka itulah yang diturut Jadwal ini.
-
- CARA MEMAKAI JADWAL INI :
-
- Angka tanggal yang dimaksudkan, ditambah naqtu bulan (Daftar A) ditambah naqtu windu (Daftar B) ditambah lagi naqtu tahun kelebihan windu (Daftar C) dijumlahkan.
- Berapa jumlah itu tengoklah tebakannya didalam Daftar D yang memberi jawaban : jatuhnya hari yang ke 7 dan pasaran yang 5 dari pada titik mangsa (tarikh) yang dimaksud itu.